Postingan

Kain Perca Juga Berharga

Hallo Good Readers ! Di akhir bulan September menuju bulan Oktober ini aku bakalan kasih tau ke kalian gimana caranya ngolah barang-barang yang udah ga kepake. Pas banget, berhubung aku habis bikin kerajinan tangan dari kain perca (kain yang udah ga kepake) aku bakal kasih tau kalian deh hehehe THE PICTURE IS STILL ON PROGRESS Nah gambar di atas adalah hasil dari daur ulang kain perca yang aku buat. Kenapa aku bikin tas? kalian tau ga? hayo kenapa? hehehe. Asal kalian tau, aku adalah salah satu dari sekian juta orang di dunia yang suka ngoleksi tas. Dan kalian tau kan model tas selalu berubah setiap zamannya. As you know , sekarang zamannya remaja yang kekinian dan model tasnya juga kekinian daannn aku pasti pengen banget punya koleksi tas baru. Nah, buat ga ngabisin uang buat hal yang ga terlalu penting ini, aku punya ide buat bikin tas kekinian yang ga ketinggalan zaman hihihi   For further information read below↓ Alat dan bahan: Kain perca secukupnya, minimal 1×

Menelusuri Seluk Beluk DAK

Perlu diketahui bahwa pendidikan di Indonesia tergolong rendah daripada negara lainnya. Indonesia menempati urutan ke 57 versi OECD (Organisation for Economic Co-Operation and Development. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya mengenai permasalahan ekonomi. Maka dari itu pemerintah Indonesia berupaya semaksimal mungkin mengenai pemerataan pendidikan yang ada di Indonesia. Untuk meningkatkan mutu pendidikan ini, beberapa daerah di Indosia memiliki cara tersendiri. Salah satunya adalah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.  Kabupaten Bojonegoro memiliki cara tersendiri untuk mengatasi permasalahan pendidikan di daerahnya, yaitu dengan adanya DAK (Dana Alokasi Khusus).  DAK sendiri memiliki arti alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara kepada provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional. DAK termasuk Dana Perimbangan, di samping Dana Alokasi U

Counting Poems

Kepada Kawan oleh: Chairil Anwar Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah berkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri! Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa saja! Jadi mari kita putuskan sekali lagi: Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi, Sekali lagi kawan, sebaris lagi: Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!!!